15 January 2009

About finding mr. Right...


Sometimes, some things are better written with the language u've known for ur whole life.
this is one of my deepest thought in bahasa, lately...


Seiring dengan berjalan nya waktu, bertambahnya usia, bertambah pula masalah yang muncul dalam hidupku. disana konflik, disini konflik. kepala ini mungkin saja pecah karena tak sanggup menampung semuanya. banyak hal yang belum aku raih dalam hidupku. aku belum menemukan seorang belahan jiwa yang bisa mendampingiku disaat-saat bahagia maupun saat saat sulit. itu adalah salah satunya. dan hal itu sedikit banyak terkadang sering mengoyakkan sedikit untaian dalam jiwa ini. kurasakan ada sesuatu yang menghilang. belum komplit. belum dimulai apalagi diakhiri. jiwa ini masih kesepian. tidak selayaknya insan hawa yang jiwanya terpenuhi dengan adanya seorang adam disisinya. aku sendiri. sepi. kosong. tak ada yang memenuhi.

Namun dengan berbagai prahara yang muncul di sekitarku, kadang aku meragukan akan waktu. terkadang aku ingin waktu cepat-cepat membawaku ke masa dimana aku menemukan adam-ku. namun kini, entah. tiba-tiba aku ingin menghapus semua asa itu. aku tidak ingin apapun sekarang. aku muak mencari adam. seorang adam yang aku dambakan tak lain hanyalah seorang lelaki sejati, yang mempunyai hati. aku lelah mendengar keluhan berbagai hawa disekitarku, yang tidak memperoleh perlakuan yang selayaknya patut ia dapatkan dari adam-nya. aku jadi tidak ingin terburu-buru. aku jadi ingin ekstra hati-hati dalam memilih seorang adam yang PANTAS bersanding disisiku. bukan sembarang adam. tak sudi aku.

Aku tidak ingin menghabiskan masa muda dan masa tuaku dengan segala keluhan tentang sang adam, ataupun hidup dibawah siksaan nya. raga, terlebih jiwa. hatiku terlalu bernilai untuk dikoyak dan diporak-porandakan oleh sang adam. aku adalah wanita yang terlalu berharga untuk menerima segala perlakuan tak pantas dari sang adam, baik jiwa maupun ragaku. kini aku melihat seorang adam dari bagaimana sifatnya, apakah sifat itu dapat membawaku ke dalam lubang penyiksaan di kemudian hari? betapapun segala yang dimilikinya melebihi seluruh emas di muka bumi, ketampanannya melebihi nabi Yusuf sekalipun, otaknya bagaikan berlian yang diasah tiada henti, namun bagiku dia sama sekali bukan lelaki jika ia tidak tahu bagaimana cara memperlakukan wanita.

Aku ingin hidup di masa nanti dengan perasaan damai dan disayangi. karena aku dapat dengan mudah menyayangi dan mencintai seseorang. namun alangkah teruknya jika kasih sayang itu berakhir dengan penderitaan. setiap orang bisa berubah, aku tahu itu. aku bukanlah wanita munafik yang tidak menyadari segala tetek bengek dunia yang begitu kejam dan pahit bahkan hanya untuk diketahui. namun yang kutahu setiap orang terus dan terus mencari apa yang terbaik bagi dirinya. aku pun sadar betul bahwa kita tak bisa terus mencari apa yang luar biasa sempurna untuk diri kita sendiri. namun aku tidak ingin gegabah dalam memilih, karena apa yang telah aku putuskan untuk kupilih dan kupastikan itu akan menjadi sesuatu yang sakral untuk aku jaga selamanya. untuk kuberikan kasih sayang yang seakan tiada akhir. semampu raga segenap jiwa.

Dan alangkah beruntungnya lelaki itu dan betapa mulia-nya ia jika ia tahu diri untuk memegang teguh janjinya dalam segala hal dan situasi apapun untuk tetap memperlakukan aku sebagai wanita dengan sepantasnya. jika aku perlu disiksa, siksalah aku karena aku bertindak membangkang kepadamu. jika aku perlu dihajar, hajarlah aku karena berbuat tidak pantas kepadamu. namun jangan sekali-sekali engkau siksa aku karena egois dan congkakmu. aku telah tunduk kepadamu. jangan berani membuat fisik dan batinku terluka. hanya karena harga dirimu. hanya karena ego mu. hanya karena nafsu ataupun birahimu.

Karena aku tidak mampu berbuat apa-apa. aku tidak akan sampai hati menyakitimu. aku tidak akan bisa hidup jika memikirkanmu berjuang bertahan hidup seorang diri. meskipun segala yang menjadi prinsipku itu tidak mungkin dapat kau lakukan untukku. aku akan terus berjuang untuk bertahan disisimu, karena engkau adalah pilihanku. engkau tempatku berlindung. engkau pernah memberikan naungan batin dan fisik kepadaku. dan aku bisa disiksa di neraka jika aku melawanmu.

Aku hanya bisa berdoa kepada Illahi, berikan aku seseorang yang jauh dari sempurna untuk menjadi jodoh sempurnaku. seorang lelaki SEJATI. lelaki yang sejati memang tidak pernah sempurna. namun ia tahu bagaimana menjadi yang terbaik untuk sang wanita dalam segala keadaan.

Dan aku, akan menunggunya, dengan sangat sabar.

(amandita. 12 Januari 2009. 00:51)

No comments: